Snippet

Zona budaya utama Teheran, Iran, terletak di empat bukit dan dengan demikian dipilih oleh CAAT studio proposal mereka media kompleks. Tujuan sederhana dari proyek ini adalah untuk mendapatkan orang sebanyak terlibat dalam desain ruang mungkin dan hasilnya adalah bagi pengunjung untuk membawa proyek untuk hidup dengan berpartisipasi dalam alokasi spasial daerah yang berbeda bangunan.




Desain media center ini mengusulkan berbagai jenis persepsi yang dibentuk oleh ruang seperti seni sementara dan permanen video dan lokakarya, sebuah studio musik dan ruang kinerja, departemen media dan studio fotografi dan galeri foto, lokakarya pelatihan serta kantor spasi, restoran dan kafe, dan ruang mekanik.


Ide dari tim CAAT adalah untuk menunjukkan bagaimana manusia yang terlibat dalam penciptaan hal itu sendiri. Dengan kata lain, manusia saat berinteraksi dengan ruang-ruang yang berbeda, menjadi jenis tertentu media dan berubah menjadi jenis tertentu data yang akan dimasukkan ke dalam sistem untuk yang kedua untuk beroperasi. Ide utama adalah bahwa ketika pengunjung berjalan-jalan dan menjelajahi, mereka secara fisik menarik batas-batas wilayah khusus yang berbeda - misalnya mereka, dalam bentuk media, menentukan batas-batas amphiteater di atap, area café, lanskap eksternal sekitar gedung, dll

Proyek ini menawarkan fungsi yang berbeda untuk arsitektur dan desain fungsi ini hanya dicapai melalui pemodelan dan lipat. Empat adalah arah daerah yang menurutnya pergantian lipat menjadi elemen-elemen yang dirancang: permukaan, fasad, rencana dan lanskap. Ini menjadi proyeksi interaktif permukaan pada malam hari.


Filosofi desain CAAT yang berasal dari gagasan bahwa kebutuhan manusia modern tidak dapat dipenuhi hanya dengan satu jenis tunggal media. Produk dan jasa saat ini meliputi berbagai media dalam rangka untuk menanggapi kebutuhan tersebut - maka, ini menciptakan multimedia. CAAT telah dialihkan ide multimedia ke fakta bahwa bangunan akan berfungsi ketika orang menghuninya.





Itulah sebabnya bergerak di dalam kompleks dimulai dengan generasi kode di pintu masuk untuk akses ke semua ruang dan eksplorasi berakhir dengan kode diambil kembali. The 4 arah daerah yang disebutkan sebelumnya [permukaan, fasad, rencana, landscape] kemudian menjadi layar proyeksi di mana aktivitas manusia di siang hari disaring sebagai jenis media. Yang penting, tim desain telah mempertimbangkan visibilitas yang baik dari semua 4 jenis daerah dari daerah sekitarnya.



























Karya ini merupakan pemenang pertama sayembara Gedung Pusat Pelayanan Akademik Universitas Negeri Makassar. Ini merupakan karya kami yang pertama untuk gedung tinggi (17 lantai). Tim desain: yu sing, benyamin k narkan, eguh murthi pramono, iwan gunawan.
KONSEP DESAIN
kami percaya bahwa:
1. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang agung, besar, luas, dalam, megah, dan Makassar adalah salah satunya.
2. Nilai-nilai filosofi, budaya, dan arsitektur tradisional merupakan potensi yang besar sebagai sumber inspirasi yang tidak pernah lapuk oleh zaman.
3. Adaptasi potensi dan kebijakan lokal tersebut terhadap konteks masa kini merupakan langkah penting untuk memelihara dan sekaligus mengembangkan kekayaan budaya daerah.
4. Penggalian rangkaian adaptasi kekayaan nilai-nilai tersebut sebagai sumber inspirasi desain arsitektur akan menghasilkan arsitektur kelas dunia tanpa kehilangan identitas dan konteks lokal.

Konsep dasar : Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar, dan sekaligus Sulawesi Selatan. Eksplorasi desain GPPA UNM mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa / empat persegi), dan maha karya Perahu Pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan. Serangkaian eksekusi bentuk dan detail-detail solusi desain yang bersumber pada kearifan lokal, dipercaya mampu membentuk lingkungan kampus masa kini yang berkelas internasional.
GPPA UNM sebagai IKON BARU yang merupakan gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid, merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan Pusat Pelayanan Akademik UNM merupakan perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan makna tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM
Seperti pada Rumah Tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga teriri dari 3 bagian:
Bagian bawah berupa kolong/panggung.
Bagian kolong ini posisinya terletak 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitarnya. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.
Bagian badan berupa podium.
Podium terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai simbol dari tanah dan air.
Bagian kepala berupa menara.
Menara terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari layar perahu Pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.

KAKI
Bangunan kaki terdiri dari 2 bagian yaitu bagian landasan dan kolong. Bagian landasan merupakan 1 lantai semi besmen yang berfungsi sebagai area parkir dan servis. Bagian landasan ini didesain seolah-olah terletak di bawah lansekap yang ditinggikan sampai 2 meter, membentuk pagar alami sekeliling lahan. Seluruh lahan di sekeliling bangunan difungsikan sebagai hutan universitas. Di depan landasan bagian Barat terdapat danau buatan yang cukup luas berbentuk segitiga dengan kolam-kolam yang berundak mengalir ke arah kolam. Danau buatan ini berfungsi sebagai kolam penyaringan alami dari air hujan dan air kotor bekas pakai yang akan digunakan kembali sebagai sumber air bersih untuk penyiraman toilet dan taman.
Bagian kolong merupakan ruang terbuka di bawah podium sebagai ruang sosialisasi bersama. Ketinggiannya 1,5 kali ketinggian lantai lainnya untuk memberikan kesan luas dan lega. Di lantai ini terdapat fungsi kantin kampus yang sifatnya semi terbuka. Bagian landasan yang menghadap ke arah kampus eksisting didesain sebagai amphitheater dengan tangga-tangga sebagai tempak duduk di sepanjang sisi Timur bangunan.

BADAN
Bangunan Podium memiliki denah yang berbentuk trapesium dengan sisi miringnya menghadap ke jalan utama pada sisi Barat. Bangunan yang miring merupakan respon terhadap sudut lahan dan juga sebagai strategi untuk memperpanjang fasad bangunan serta sebagai kontrol visual dari luar bangunan. Orang di luar lahan akan selalu melihat bangunan secara perspektif untuk meningkatkan kualitas visual ruang kota. Dalam proses desain, bangunan podium dibelah menjadi 4 bagian sesuai dengan simbol falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan yang terdiri dari empat persegi (makna 4 unsur/kesadaran manusia akan diberikan metafora ke dalam bagian bangunan yang lainnya).

Bangunan terbelah menjadi 4 bagian (yang terinspirasi dari deretan perahu pinisi di pinggir pantai) menciptakan lorong angin dan jalur masuk bagi cahaya matahari ke dalam seluruh ruang-ruang dalam podium. Tepat di tengah sumbu axis bagian belakang bangunan menara, terdapat void kosong berbentuk elips yang memotong bangunan podium. Di bagian paling bawah void berfungsi sebagai kolam air mancur yang selalu bergemericik dengan ramp yang mengelilingi void. Void kosong di bagian tengah merupakan metafora dari lingkaran berwarna terang di pusat logo UNM, yang dijelaskan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Di puncaknya terdapat exhaust turbine untuk mengalirkan uap kolam sebagai elemen pendinginan suhu bangunan, merupakan yang metafora 3 layar segitiga yang menghadap ke arah void.
Bangunan podium juga merupakan metafora dari unsur tanah dan air. Dinding bangunan podium berupa kaca reflektor sinar matahari yang berwarna kecoklatan seperti warna tanah, dengan sirip-sirip penahan matahari yang terbuat dari stainless steel yang memantulkan cahaya seperti air. Sirip-sirip ini juga didesain sebagai bagian dari façade bangunan dengan pola ombak.

KEPALA
Bangunan menara memiliki denah berbentuk trapesium simetris, dengan façade pada kedua sisi miringnya (sisi Utara dan Selatan) menggunakan sistem struktur HIPERBOLIC PARABOLOID. Façade menara mengalami rotasi secara ritmik membentuk ekspresi bangunan yang dinamis. Dengan menggunakan sistem hiperbolic paraboloid tersebut, façade menara merupakan metafora dari layar utama perahu pinisi. Kanopi-kanopi horisontal pada façade sisi Utara dan Selatan ini dapat juga berfungsi sebagai photovoltaic untuk merubah energi matahari menjadi energi listrik. Pada façade sisi Barat dan Timur menara terdapat dinding ornamen 3 dimensi yang terbentuk dari rangkaian bidang-bidang segitiga, sebagai penahan matahari.
Bentuk bangunan menara menjadi semakin atraktif karena memiliki bentuk visual yang berlainan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Pada puncak menara terdapat rangkaian pipa yang berirama yang dapat difungsikan juga sebagai menara telekomunikasi. Bangunan menara juga merupakan metafora dari unsur angin dan api. Façade layar mewakili unsur angin, sedangkan puncak menara merupakan penyederhanaan dari bentuk lidah api.

HEMAT ENERGI
Panggung, lorong angin, kolam, danau buatan, taman atap (di atas podium), hutan universitas dan ventilasi silang bangunan merupakan serangkaian sistem yang bekerja untuk mendinginkan suhu di sekitar bangunan, serta memberikan kesejukan dan ketenangan.
Danau buatan berfungsi sebagai sistem penyaringan air kotor dan air hujan untuk digunakan kembali.
Bangunan yang terbelah-belah memungkinkan cahaya alami dapat menerangi semua ruang dalam.
Sirip-sirip secondary skin dan kaca reflektor matahari mengurangi radiasi panas matahari langsung.
Kanopi-kanopi photovoltaic (pada façade samping menara) dan kincir angin vertikal (pada taman atap podium) sebagai sumber energi listrik berkelanjutan. Saat ini sudah ada teknologi photovoltaic yang dapat langsung digunakan sebagai energi pendingin ruangan / AC tanpa melalui konversi menjadi energi listrik. Dengan demikian tidak akan ada energi yang terbuang di dalam proses konversi energi.

RAMAH LINGKUNGAN
Lansekap GPPA UNM didesain seoptimal mungkin untuk mendukung proses belajar dan sosialisasi antar penghuni kampus yang nyaman. Seluruh lahan di sekeliling bangunan dimanfaatkan sebagai lansekap yang menjadi bagian dari bangunan dan meningkatkan kualitas ruang di dalam kompleks kampus UNM.
Berbagai elemen lansekap yang utama adalah:
Hutan kampus di sekeliling bangunan GPPA UNM.
Hutan kampus dengan berbagai jenis pohon peneduh antara lain berfungsi sebagai:
- penyaring debu dan kebisingan suara dari jalan dan lingkungan sekitar.
- sumber penghasil Oksigen dan penyerap polutan.
- pembentuk ekosistem baru bagi berbagai burung, kupu-kupu, atau serangga lainnya.
- pagar pembatas alami antara jalan / orang luar dengan bangunan / penghuni kampus.
Pemisahan antara jalur kendaraan dengan jalur pejalan kaki.
Parkir dan drop off kendaraan diletakkan pada lantai semi besmen, jalan penghubung antara kampus eksisting dengan GPPA UNM dialihfungsikan menjadi jalur pedestrian dengan pohon-pohon peneduh di kiri-kanannya.
Danau buatan dan kolam elips.
Danau buatan dan kolam elips di antara bangunan yang menimbulkan suara gemericik air sebagai elemen meditatif.
Ruang terbuka bersama.
Ruang di bawah podium sebagai ruang terbuka bersama yang dilengkapi dengan kantin kampus, berbagai tempat duduk-duduk, tempat belajar, dan fasilitas hot spot.
Teater terbuka.
Amphitheatre sebagai penghubung antara ruang terbuka bersama dengan kampus eksisting. Amphitheatre ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai pertunjukkan seni dan budaya atau acara informal lainnya.
Taman atap.
Taman di atas atap podium sebagai ruang meditasi dan sumber inspirasi, yang juga turut membantu mengurangi dampak pemanasan global dengan mengembalikannya sebagai ruang hijau.

Arsitek penda sedang mempersiapkan untuk istirahat tanah di Myrtle Garden Hotel  di pinggiran Xiangyang, Cina. Terletak di situs bukit dalam terbesar Myrtle Flower Garden di Asia, struktur melingkar kayu  dirancang untuk memberikan "harmoni menenangkan antara arsitektur dan lingkungan alamnya." 
Dirancang untuk berbaur dengan tipografi sekitarnya, hotel ini sebagian dimasukkan ke lereng bukit dan menawarkan penampilan yang berbeda-beda tergantung pada sudut pandang yang. Sementara hotel dirasakan dari utara terendah ke tanah dan kontinuitas untuk lanskap sekitarnya, kompleks membuka ke arah selatan memperkenalkan area bisnis ke danau restoran yang ada.  Sebuah jalur drop-off angin sendiri melalui dan di bawah surat edaran volume dan menawarkan tingkat tertentu urbanitas ke hotel alam sekitarnya.


Zona yang lebih rendah dari hotel host semua tempat umum, yang terbagi dalam 3 bagian: kuliner, relaksasi, dan bisnis - masing-masing diwakili dalam satu bentuk-mendefinisikan lingkaran. Lobi membentang antara usaha dan area kuliner menggabungkan mereka ke zona publik utama hotel. Dipisahkan oleh drop-off jalur, area spa terhubung ke taman pohon murad untuk menawarkan suasana yang lebih pribadi bagian atas hotel mengakomodasi daerah pribadi dengan 146 tamu-kamar, masing-masing membingkai pandangan yang unik di myrtle sekitarnya taman pohon.


 Setiap lingkaran menawarkan sebuah taman dengan kolam dan vegetasi di tengah pendukungnya sistem ventilasi alami di seluruh hotel. Terus-menerus dikelilingi oleh halaman, prosesi ke kamar hotel dialami sebagai berjalan melalui taman, yang memandu para tamu ke kamar mereka alami.Karena terletak dalam Myrtle Tree Park, lapisan balkon berfungsi sebagai elemen yang menghubungkan antara Interior hotel dan vegetasi taman. Pohon kecil yang tumbuh dan dalam lapisan fasad menggarisbawahi hubungan antara struktur balkon buatan dan lingkungan alamnya. Fasad lapisan kedalaman bervariasi, tergantung pada orientasi dari kamar dan memberikan pencahayaan alami untuk interior. Variasi ini menciptakan balkon kecil di zona sempit yang meluas ke teras besar di bagian lebih dalam menawarkan panorama dengan tipografi sekitarnya.